Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan Bersama Karo Perekonomian Gelar Rakor Pelaksanaan Pasar Murah, Ini Beberapa Hal Yang Disampaikan Terkait Rakor

  • Bagikan

Gatanews.id// Palembang // 6/2/2024

Pemerintah provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Penjabat Gubernur Sumsel Dr Drs H A Fathoni, M.Si diwakili oleh Kepala Biro (Karo) Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumsel H Henky Putrawan, S.Pt., M.Si., M.M dengan didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel Ir Ruzuan Efendi, M.M, melaksanakan rapat koordinasi pelaksanaan pasar murah dalam rangka pengendalian inflasi di Sumsel tahun 2024 yang dipusatkan di ruang rapat bina praja kantor Gubernur Sumsel, Selasa (6/2/2024).

Dikatakan Karo Perekonomian SETDA Provinsi Sumsel dengan didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel Ir Ruzuan Efendi, M.M, kita punya program dari Penjabat Gubernur Sumsel sebagai program utamanya untuk operasi pasar, dan itu sudah dilakukan, dan akan dilakukan sampai bulan Desember 2024.

Kita sudah buat jadwal, kemarin kita didukung oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan hari ini kita rapat mengundang seluruh perbankan untuk mendukung ini.

“Dan mudah-mudahan dengan semua yang mendukung laju inflasi kita akan tetap terkendali, dan tidak hanya di provinsi atau di kota Palembang saja, tapi di kabupaten/kota juga,” ujarnya.

Kemudian, kita mengajak mereka yang punya cabang-cabang di kabupaten/kota itu untuk mendukung khususnya di dua kabupaten yang baru sebagai caca dari Badan Pusat Statistik yaitu kabupaten Muara Enim dan Ogan Komering Ilir (OKI).

Hasil dari rapat tadi secara keseluruhan pihak perbankan sangat-sangat antusias untuk mendukung itu, mudah-mudahan dengan semua yang sudah ada dukungan, OPD-nya sudah kompak, kemudian BUMD nya mendukung dan sehat semua.

“Di mana BUMN nya juga seperti PT Pupuk Sriwijaya, PT Pertamina, PT Perusahaan Listrik Negara, Tbk, PT Bukit Asam, Tbk Semen Baturaja, dan sebagainya termasuk perbankan,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, di mana ada 39 perbankan yang ada di provinsi Sumsel ini juga mendukung, tinggal kita memanfaatkan momen-momen tersebut. Dan tadi sudah ada kesepakatan sampai lebaran nanti akan ada beberapa event yang dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai Badan Musyawarah Perbankan, dan juga dari Coorporate Social Responsibility (CSR) dari mereka.

Kita untuk bulan ini, kita ada 0,08 deflasi, walaupun angka inflasi kita year to year itu masih 3,35 persen, tapi kalau untuk man to man kita rendah, kita deflasi. Di mana ini menandakan bahwa apa yang kita lakukan sudah terlihat, bahasa lainnya yakni hilalnya sudah ada, tentunya dengan adanya hilal ini kita harus pertahankan, tidak merasa puas, bahwa sudah selesai jangan, ini baru mulai, di mana kita baru mulai ini.

“Silah kan saja jika mereka mau melaksanakan sendiri, tapi kita berharap untuk mendukung operasi pasar yang dilaksanakan pada hari Senin, Selasa, dan Kamis,” katanya.

Masih dilanjutkannya, tapi kalau mereka mau mengadakan sendiri di wilayah mereka masing-masing ya silah kan saja. Karena bagi kita adalah perbuatan mereka yang baik mendukung apa pun itu, tetapi tentunya berharap mereka punya dan memberikan laporan ke kita, memberikan laporan bahwa mereka ada mungkin ada sembako murah yang mereka lakukan di lingkungan kantornya.

Mungkin mereka melakukan operasi pasar dilingkungan kantornya, walaupun mungkin terbatas, tapi tetap mereka harus melapor, dan setiap kegiatan-kegiatan tersebut harus melibatkan Badan Pusat Statistik (BPS) supaya apa yang mereka lakukan itu tercatat oleh mereka.

“Yang jelas inflasi itu tidak hanya setahap, tidak hanya sesaat, tapi inflasi itu akan kita lakukan pengendaliannya itu sampai itu cukup benar-benar stabil,” ucapnya

Masih disampaikannya, jadi begini, ini adalah momen pada saat akan lebaran atau pada hari-hari besar, tetapi kita tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari. Apakah akan terjadi banjir bandang, atau bencana alam, di mana itu juga mempengaruhi terhadap daya beli masyarakat, terhadap kemampuan mereka untuk berusaha.

Di sinilah kita peran pemerintah untuk membantu meringankan, bukan menggratiskan, tetapi meringankan daya beli mereka, meringankan kebutuhan mereka dengan menjual harga yang terjangkau, itu pada intinya.

“Tapi semuanya itu kan dari CSR, yang kasih subsidi adalah rekan-rekan kita dari BUMN/BUMD melalui CSRnya kita hanya mengkoordinasi saja. Di mana untuk BUMD di Sumsel sendiri ada 6, tapi untuk BUMN banyak juga,” imbuhnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *