Kepengurusan PPKORI Sumsel Periode 2023-2027 Bersama Dengan Lainnya Berfoto Bersama

  • Bagikan

Gatanews.id// Palembang// 26/1/2024

Pengurus Besar Perhimpunan Pembina Kesehatan Indonesia (PPKORI) dalam hal ini mewakili daripada Ketua Umum (Ketum) PB PPKORI dr Hario Tilarso, Sp.KO., FASCM yang diwakili oleh Bendahara Umum DPP PPKORI menghadiri serta melantik langsung ketua PPKORI Sumatera Selatan (Sumsel) Dr H Ismail Bastomi, Sp.OT(K) beserta kepengurusan PPKORI provinsi Sumsel Periode 2023-2027 dengan pembacaan Surat Keputusan (SK), penandatanganan SK Pelantikan dan penyerahan bendera Pataka kepada Ketua PPKORI Sumsel periode 2023-2027 bertempat di Gedung Recons Medical Gym Palembang, Jumat (26/1/2024).

Dikatakan Bendahara Umum PB PPKORI Pusat Sugianto, saya di sini hadir mewakili daripada Ketua Umum PB PPKORI pusat untuk melantik daripada kepengurusan PPKORI Sumsel periode 2023-2027. selamat telah terbentuknya PPKORI Sumsel, semoga ke depan perjalanan PPKORI bekerja sama dengan sport science khususnya bisa sukses itu yang pasti.

Semoga dalam rangka Pekan Olahraga Nasional (PON) di Medan dan Aceh semoga atlet-atlet Sumsel bisa meraih 10 besar.

“Yang pasti kita harus saling mendoakan dan saling mensupport agar kegiatan PON ini bisa berjalan dengan lancar,” ujarnya.

Menurut Ketua PPKORI Sumsel periode 2023-2027 Dr H Ismail Bastomi, Sp.OT(K) dengan didampingi Staf Khusus Gubernur Sumsel M Hidayat Comsu dan lainnya, di mana ini merupakan suatu organisasi yang dibentuk untuk memberikan asupan, nasehat mungkin, arahan untuk kesehatan para atlet, terutama atlet untuk bisa berprestasi.

Jadi apa saja diberikan itu seperti misalnya peningkatan otot atlet, penanganan cedera olahraga, penanganan dopping sebagai isu yang paling sangat santer pada saat ini, dan pembinaan prestasi olahraga

“Jadi PPKORI itu memang suatu organisasi yang bergerak untuk kesehatan para atlet, karena kesehatan-kesehatannya tidak sekedar kesehatan hanya fisik dan jasmani, kesehatan lain fisik juga, psikologisnya juga, dan itu juga termasuk sebagai suatu hal yang bisa menunjang prestasi atlet, ungkapnya.

Kemudian, di dalam PPKORI ini kami juga punya program-program, di mana program-program itu bisa meningkatkan prestasi atlet, terutama dalam waktu yang dekat ini akan ada persiapan PON itu kita diharapkan nanti kita dilibatkan.

Di mana tujuannya adalah untuk meningkatkan prestasi atlet di mana kita diberikan mungkin nanti ada kerja sama untuk memberikan service, mungkin nanti akan ada tindakan-tindakan tertentu dalam rangka untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan daripada atlet tersebut.

“Untuk cederanya tergantung dari olahraga apa yang sering misalnya yang memang spesialis daripada atlet tersebut, misalnya kalau basket itu biasanya cedera yang sering itu yakni cedera bahu, dan lutut,” katanya.

Dilanjutkannya, bukan hanya itu saja misal sepak bola itu banyak cedera lutut atau cedera engkel, atau misalnya pada perenang itu banyak sekali cedera-cedera punggung. Di mana itu perlu suatu diagnosis dan penatalaksanaan yang terkomprehensif, jadi harus ada waktu disiplin di sana.

Jadi jika ada atlet yang cedera bisa kesini, makanya nanti dalam waktu dekat kami akan melakukan koordinasi lagi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) provinsi Sumsel, mudah-mudahan nanti kita bisa berkolaborasilah dengan KONI dalam menangani atlet-atlet yang sedang berjuang.

“Jadi terkait dengan fasilitas, sebenarnya ini suatu klinik nyeri dan olahraga, jadi kalau sebutannya itu nyeri ya itu nyeri, jadi memang mengatasi segala nyeri, dan salah satu yang sering atlet keluhkan itu adalah nyeri,” ucapnya.

Masih dilanjutkannya, jadi fasilit yang ada kita punya ruang periksa yang dilengkapi dengan USG, kemudian kita punya X-Tray, kita juga punya ruang tindakan, dan kita juga didukung dengan medical gym dan viceal terapi.

Jadi sebenarnya suatu klinik yang terintegrasi sekali dengan pelayanan-pelayanan kesehatan yang memang buat cedera olahraga dan nyeri. Jadi instruktur-instruktur itu adalah instruktur yang sudah bersertifikasi, jadi ada 4 personal trainer, dan 4 facial terapi yang mereka bersertifikasi untuk sport medicine, jadi semua punya sertifikasi.

“Kalau untuk akreditasi atau izin, sebenarnya untuk akreditasi atau izin sudah melewati sebagai klinik utama, di mana ada dokter-dokter spesialis, cuma di sini tidak menerima pasien BPJS. Jadi untuk total para medis kita ada 6 orang,” imbuhnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *