TEGAS! KNPI Minta Keseriusan 2 Institusi Negara dan Pemkab Tana Toraja Tangani Narkoba

  • Bagikan

Gatanews.id//Tana Toraja/26/02/2023
Narkoba adalah ancaman bagi kedaulatan negara dan musuh utama demografi menuju tahun emas 2045. Tidak ada tawar menawar untuk memudahkan pengedaran narkoba tumbuh subur di Bumi Lakipadada. Hal itu ditegaskan oleh segenap pengurus KNPI DPD II Tana Toraja pada diskusi interaktif bertajuk “Toraja Darurat Narkoba”, Sabtu 25 Februari 2023 di Kafe Orien Makale.

Yulianus Lombe Ketua Komisi Kaderisasi dan Keanggotaan KNPI Tana Toraja saat memaparkan data menyebutkan bahwa BNN telah merilis data dari 2017 hingga 2021 yang terdaftar menggunakan narkoba antara lain: 8 orang tidak sekolah, 20 orang tidak tamat Sekolah Dasar, 63 orang Sekolah Dasar, 84 orang SMP, 118 SMA/sederajat dan 19 orang Perguruan Tinggi. Jika dilihat angka pengguna di kalangan pelajar tergolong tinggi, dan menurut Yulianus teori gunung es dapat berlaku untuk fenomena pengguna narkoba di Toraja.

“Data yang ada saat ini seperti fenomena gunung es bahwa apa yang terlihat di permukaan jauh lebih sedikit yang berada di bawah permukaannya, dengan kata lain saya menduga pengguna narkoba di Toraja jauh lebih banyak yang belum ditemukan oleh BNN,” pungkasnya.

Badan Narkotika Nasional dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pernah nmerilis data prevalensi penyalahgunaan narkoba pada tahun 2021 yang mencapai 1,95 % atau sekitar 3,6 juta jiwa. Untuk tahun 2022 BNN belum merilis data baru pengguna narkoba secara nasional, namun lembaga itu melalui Indonesia Drugs Report 2022, jenis narkoba yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah ganja 41,4%, sabu 25,7%, nipam 11,8%, dan dextro 6,4%. Dampak yang diberikan dari beberapa jenis narkoba tersebut adalah penurunan daya pikir, fungsi belajar yang mempengaruhi kinerja otak di kemudian harinya, termasuk kerusakan pada organ-organ vital pada pemakainya.

Diskusi berlangsung alot dan humanis oleh moderator bergaya Karni Ilyas dari Bung Marnolinus Ledon Bendarahara KNPI Tana Toraja. Walau jam sudah menunjukkan pukul 23.30 Wita tidak menyurutkan semangat untuk melanjutkan diskusi seraya mengatur strategi para membangun sinergitas. Kerinduan KNPI adalah mendorong institusi BNN agar lebih massif dan transparan dalam memberikan data yang valid soal penyalahgunaan narkoba di Tana Toraja dan Toraja Utara.

Ketua KNPI Tana Toraja Restu Tangaka meminta Polda dan Polres Tana Toraja agar lebih proaktif membasmi pengedaran narkoba di Sulsel terkhusus di Tana Toraja. “Saya berharap dua institusi ini Polri dan BNN lebih aktif dalam memerangi narkoba dan jangan ragu untuk mengajak pemuda terutama KNPI jika dibutuhkan karena yang bisa memasuki medan adalah pemuda jika mengacu pada data umur pemakai,” tegas Restu.

Restu juga menambahkan bahwa KNPI akan mengajak semua komponen masyarakat dari semuah lapisan untuk proaktif memerangi narkoba, sekaligus akan membackup lebih banyak pemuda melalui pendekatan bergaya milenial.

KNPI juga meminta peran proaktif Pemda melalui OPD-OPD terkait agar pergaulan remaja dan pemuda ini mendapatkan perhatian serius, karena umumnya remaja memperoleh narkoba dari lingkungan pertemanan. Sebagian besar peserta diskusi sepakat bahwa sosialisasi tentang bahaya narkoba tidak cukup, perlu ada upaya lain misalnya memberikan ruang agar pemuda memaksimalkan bakat dan minat serta ragam kesempatan untuk menumbuhkan SDM dianggap sebagai alternatif solusi mengalihkan perilaku negatif ke hal-hal positif.

Penekanan tentang pentingnya kewaspadaan atau peringatan dini dan tindakan pencegahan yang lebih terorganisir yang harus dilaksanakan oleh semua pihak turut disampaikan oleh Pengurus BEM Nusantara Bung Marselinus Hera dan Yosi dari Komisi Organisasi KNPI Tana Toraja. Yosi yang juga masih menjabat sebagai Ketua GMKI Tana Toraja mengingatkan pintu-pintu masuk narkoba yang harus diwaspadai dan peredaran narkoba melalui jalur wisata dan perdagangan produk liquid dari rokok vape.

Juga hadir untuk menyemangati dan menyatakan siap berkolaborasi dengan KNPI Tana Toraja manakala dibutuhkan adalah Bro Ardi Rabang yang mengapresiasi KNPI yang melakukan langkah berani untuk memerangi narkoba. Dirinya siap mendukung sepenuhnya usaha KNPI untuk berbuat lebih banyak bagi pemuda agar terhindar dari pengaruh narkoba.

Dari hasil diskusi peserta menyepakati beberapa statement poin sebagai penegasan sikap KNPI Tana Toraja terhadap narkoba yaitu:

1. Meminta atensi proaktif dan langkah-langkah efektif dari Pihak Kepolisian Tana Toraja, BNN Tana Toraja, dan Pemkab Tana Toraja agar penyalahgunaan narkoba dapat ditekan dan dituntaskan.
2. Meminta ada regulasi yang menata pergaulan remaja dan pemuda agar celah-celah pergaulan yang berpotensi merusak remaja dan pemuda dapat dicegah lebih awal.
3. Meminta perhatian pemda agar pemuda diberi ruang berkreasi dan menumbuhkembangkan minat dan bakatnya melalui ketersediaan fasilitas yang dapat menganulir perilaku negatif ke perilaku positif.
4. Meminta pengawasan sepenuhnya terhadap jalur dan titik-titik wisata yang dapat saja dijadikan pintu masuk pengedaran narkoba, dan maupun batas-batas administrasi daerah yang dapat menjadi pintu masuk perdagangan narkoba.
5. Meminta dinas pendidikan Tana Toraja dan UPT SMA/SMK agar sekolah-sekolah dari tingkat SD hingga SMA memiliki hidden kurikulum (kurikulum bayangan) yang bermuatan kearifan lokal guna mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkoba.
6. Meminta penyelenggaraan even-even bertajuk “Perang Melawan Narkoba” di kalangan remaja/pemuda dalam berbagai model kegiatan yang disukai oleh mereka.
7. Meminta tes urine dilakukan secara bertahap di instansi-instansi milik pemerintah, swasta, maupun perguruan tinggi sebagai deteksi awal dan cegah dini.

Penulis: Hajar AswadEditor: Hajar Aswad / Biro Sulsel
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *