Lombok Tengah – Bertepatan dengan Hari Anti Narkotika Internasional. Sebuah hari yang diperingati setiap tahunnya guna mengingatkan masyarakat untuk menghindari penyalahgunaan narkoba, melawan penyalahgunaan obat-obatan, dan penjualan obat secara ilegal.Minggu 26/06/2021.
Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang diperingati setiap tanggal 26 Juni merupakan bentuk keprihatinan masyarakat Desa Kawo terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor Narkotika yang berdampak buruk terhadap kesehatan, perkembangan sosial ekonomi, serta kemanan dan kedamaian dunia.
Acara kampanye ini di suport juga oleh Ikatan Apoteker Lombok Tengah beserta Kepala Desa Kawo dan organisasi Desa Kawo yaitu Rumah Belajar Pacu Pasu,Berugak Bace, KTI Desa Kawo, dan Bhabinkamtibmas Desa Kawo mengadakan Kampanye Hari Anti Narkoba Sedunia yang dihadiri oleh semua lapisan masyarakat desa kawo dengan tetap menggunakan protokol kesehatan,” tegasnya.
Narkotika saat ini memang sudah makin mudah hinggap di kehidupan masyarakat. Ketua organisasi Rumah Belajar Pacu Pasu Desa Kawo yang akrab dipanggil Hairul selaku perwakilan pemuda Desa Kawo mengatakan bahwa, Pemuda adalah tonggak harapan bangsa, ditangan merekalah insyaallah Desa Kawo akan mengambil gilirannya bukan hanya dalam mensejahterakan Desa dan Negrinya tetapi juga dalam memimpin dunia yang mulai terseok-seok, untuk itu ia menghimbau kepada pemuda Desa Kawo agar menjauhi Narkoba, katakan tudak pada narkoba. Kemudian Kepala Desa Kawo yang akrab dipanggil Tandar juga menyoroti rentannya generasi X, Y, dan Z terhadap pengenalan dengan narkoba,”Pungkasnya.
Ia mengatakan “Yang menjadi target utama kita adalah anak-anak terutama generasi X, Y, Z karena generasi ini pada tahun 2035-2040 akan menjadi generasi yang dianggap bonus demografi, masyarakat yang berproduktif akan lebih banyak dibandingkan tidak produktif,” tuturnya.
Kemudian Bhabinkamtibmas Desa Kawo Bripka Sumarlin membeberkan jenis narkotika yang ditemukan oleh BNN, yang ditemukan di Desa Kawo Paling banyak adalah ganja, sabu-sabu, dan tembakau sintetis gorila. Penggunaan narkotika ini ditengarai karena banyak anak muda yang salah pergaulan.
Kemudian Dari Pihak IKATAN Apoteker Lombok Tengah yang diwakili oleh Asgar menyampaikan bahwa “anak-anak dan pemuda, mereka biasanya hanya coba-coba pakai, kemudian yang menjadi faktor penting adalah faktor lingkungan, biasanya kalau anak-anak punya kelompok kalau tidak masuk dalam kebiasaan itu dianggap tidak keren. Nah ini yang perlu kita pahamkan mereka bahwa merusak kesehatan bukan untuk di coba-coba, kesehatan itu untuk dijaga, maka dengan kampanye anti Narkoba ini mudah -mudahan para pemuda sadar akan bahaya narkoba” Katakan Tidak Pada Narkoba,” ujarnya.