Pemkab Luwu Utara Kolaborasi PT Pupuk Indonesia Sosialisasi Terkait Pupuk Subsidi

Gatanews.id//Lutra//09/08/2025

Pemerintah kabupaten Luwu Utara bekerjasama dengan PT pupuk Indonesia menggelar kegiatan sosialisasi optimasi penyaluran pupuk subsidi pada, Selasa (5/8/2025)

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Lagaligo kompleks perkantoran Pemda kabupaten Luwu Utara terlaksana dengan baik sukses dan dibuka langsung oleh Bupati Luwu Utara Andi Abdulah Rahim, S.T.

 

Dalam sambutannya Bupati mengajak untuk bersyukur dimana kali ini pemerintah kabupaten Luwu Utara mendapatkan alokasi yang besar dari pemerintah pusat melalui kementerian pertanian dan Luwu Utara ini menjadi lumbung pangan

 

“Kita menyadari bahwa pada tahun 2023-2024 petani di Luwu Utara masih mengalami kelangkaan atau kekurangan Pupuk yang disebabkan keterbatasan kwota pupuk subsidi saat itu, bukan jumlahnya yang besar dan itu dinilai sangat merugikan Kita, dan semoga saat ini tidak ada lagi masyarakat yang mengalami kekurangan pupuk,” jelas Andi Rahim.

 

“Pada kegiatan sosialisasi ini saya juga mengundang beberapa kelompok tani yang sebenarnya berpotensi untuk jadi pengecer dibawa agar distribusi pupuk ke petani tidak terlambat yang disebabkan karena keterbatasan modal dan jarak terlalu jauh, saya juga berharap agar kiranya petani segera melakukan penebusan pupuk, jangan sia siakan kesempatan ini,” pungkas Bupati Luwu Utara.

 

Hadir sebagai Narasumber General manager regional lV penjualan wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua mencakup 14 provinsi yang ada di Indonesia timur, Wisnu Ramadhani dan Ketua Asosiasi distributor pupuk Indonesia wilayah Sulawesi Selatan, Hj.Andi Nurlia Sulaiman

 

Dalam sambutannya, Wisnu Ramadhani mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memaparkan informasi tentang penyalur pupuk subsidi di kabupaten Luwu Utara dan tentunya suatu kebanggan bagi kami bisa hadir di kecamatan Masamba ini

 

Sebagai bukti keseriusan pemerintahan Prabowo dalam menunjang program swasembada pangan melalui kementerian pertanian dibawa kepemimpinan Amran Sulaiman, diawal pemerintahannya terjadi efesiensi anggaran namun tidak berlaku khusus untuk belanja pupuk subsidi, bibit, pestisida dan alat alat pertanian, justru terjadi kenaikan anggaran

 

Kenaikan anggaran tersebut dari 40 triliun menjadi 44 triliun, ada kenaikan anggaran sebesar 4 triliun untuk alokasi pupuk subsidi sebanyak 9,5 juta ton yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para petani,” ungkap Wisnu.

 

“Wisnu menambahkan bahwa saat ini serapan belanja pupuk subsidi pada pertengahan tahun 31 juni 2025 dari 9’5 juta ton yang disiapkan oleh pemerintah saat ini baru terealisasi 4’3 juta ton di seluruh Indonesia, terkhusus untuk Sulawesi Selatan mencapai 41% alokasinya,712. 912 juta ton dan untuk Luwu Utara sendiri serapan Pupuknya sudah mencapai 46% dan kita berharap menjadi tulang punggung dari 24 kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan,” jelasnya.

 

Tidak semua orang boleh membeli pupuk subsidi terkecuali yang terdaftar pada RDKK dan petani Luwu Utara yang terdaftar pada RDKK sebanyak 48.000 dan sampai saat ini baru 31.700 petani yang menebus pupuknya, artinya masih ada 16.300 petani yang belum menebus pupuknya, dan bagi petani yang tidak menebus pupuknya dua kali berturut turut maka otomatis akan terblokir datanya melalui sistem dan terkhusus bagi pengecer jangan menjual pupuk di kios diatas harga HET karena itu adalah suatu pelanggan ,”tutup Wisnu.

 

Untuk diketahui, hadir pada kegiatan ini, kadis pertanian provinsi Sulawesi Selatan, ketua DPRD kabupaten Luwu Utara, para penyuluh, Distributor, pengecer, dan masyarakat pemerhati pertanian.

 

( Supri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *