Gatanews.id, Mataram | Belakangan harga telur ayam ras banyak dikeluhkan masyarakat lantaran mengalami kenaikan hingga Rp 62 ribu. Tingginya harga telur saat ini, membuat masyakarat membeli telur yang pecah, karena harganya lebih murah dengan kisaran mencapai Rp 1000 perbutir, meskipun pecah tapi masih layak di konsumsi.
Salah seorang warga, Irva, mengaku membeli telur pecah untuk di konsumsi. Karena harganya cukup murah dari harga telur yang kondisinya bagus.
“Ini di beli buat dimakan, 4 butir harganya Rp 5000. Lumayan dapat harga murah,” katanya, saat ditemui di Pasar Kebon Roek, Jumat (26/05).
Dikatakan dirinya tidak selalu membeli telur pecah, karena telur pecah jarang ada dijual oleh pedagang telur. Jika pun ada, jumlah pembeliannya tidak banyak hanya beberapa butir saja. Karena tidak bisa disimpan lebih lama jika kondisinya sudah pecah, apalagi sudah dibungkus menggunakan plastik kiloan.
“Kalau saya beli yang pecah langsung dimakan. Jadi kalau beli yang pecah ndak masalah. Belinya juga ndak banyak, beli cuma Rp10 ribu,” katanya.
Senada dengan Irva, Arinah juga membeli telur pecah hanya untuk di konsumsi sebagai lauk. Apalagi harga lebih murah dari telur yang kondisi baik.
“Kalau sekedar buat makan, belinya ndak banyak. Cuma Rp 5000 itu dapat 3 butir. Ini langsung di masak, kadang di goreng atau direbus,” katanya.
Lain halnya dengan, Husnul salah satu pedagang kue justru memilih untuk membeli telur yang bagus. Dibandingkan telur pecah, meskipun harganya lebih murah. Karena takutnya telur yang pecah tidak bisa disimpan lebih lama dan harus langsung digunakan. Jadi mau tidak mau dirinya tetap memilih menggunakan telur ayam ras yang kondisinya bagus.
“Kalau pakai yang pecah takutnya nanti pengaruh sama rasa kuenya. Jadi belinya yang bagus, cuma dikurangi sekarang karena naik harganya sampai Rp 60 ribuan,” katanya.
Sementara, Pedagang telur di Pasar Kebon Roek Narawati mengatakan untuk harga telur tergantung dari ukuranya. Mulai dari yang ukuran kecil Rp 53 ribu perterai, tanggung Rp 55 ribu perterai, besar Rp 58 ribu perterai. Harga saat ini melebih harga ketika menjelang idul fitri kemarin.
“Sebelumnya itu diangka Rp 55 ribu yang besar, tanggung Rp 50, kecil dibawah Rp 50 ribu. Hampir semua telur mengalami kenaikan, telur puyuh, bebek bahkan ayam negeri juga harganya naik,” ujarnya.
Untuk telur bebek hampir Rp 3500 perbutir, padahal normal di angka Rp 2500 perbutir. Telur puyuh dianggka Rp 40 ribu perterai, sebelumnya Rp 33-35 ribu perterai.
“Telur ayam ras hampir Rp 2000 perbutir.
yang jumbo mencapai Rp 65 ribu perterai, sepanjang saya berjualan telur ini harga tertinggi,” akuinya.
Kenaikan ini sudah terjadi dari peternak, disebabkan karena harga pakan yang mengalami kenaikan. Sehinggga otomatis untuk menutupi biaya produksi peternak dengan menaikkan harga telur.
“Mau tidak mau kita pedagang juga naikkan harga jual. Karena dari peternak sudah naik,” ucapnya. (*)