● Yang saya pahami tentang Pendidikan yang Memerdekakan adalah suatu proses pendidikan yang meletakan unsur kebebasan anak didik untuk mengatur dirinya sendiri, bertumbuh dan berkembang menurut kodratnya secara lahiriah dan batianih. Secara lahiriah anak didik memperoleh kemerdekaan dalam pendidikan melalui pengajaran. Di samping itu, anak didik memperoleh pendidikan yang memerdekakan secara batiniah diperoleh melalui pendidikan. Pendidikan merupakan upaya untuk membina, menuntun “segala aspek” yang melekat pada kemanusiaan anak didik. Anak didik ingin mencapai manusia merdeka karena ia ingin memaknai eksistensinya sebagai manusia yang beradab (mandiri), tidak bergantung pada orang lain
● Dari hasil belajar mandiri dan berdiskusi, prinsip yang semakin saya yakini terkait Pendidikan yang Memerdekakan adalah meletakan kemandirian anak didik yang dimaknai sebagai proses memanusiakan anak didik sebagai manusia seutuhnya sehingga anak menjadi sadar sebagai manusia yang mampu dibentuk secara mandiri. Maka menjadi hal yang tidak lagi selaras dan sinkron dengan kondisi pendidikan yang selalu memberikan perintah, paksaan dan hukuman kepada peserta didik
● Pemikiran yang saya rasa perlu dihilangkan atau dirasa tidak sejalan dan relevan lagi setelah melalui proses belajar pemikiran bahwa guru itu adalah sosok yang paling tahu segalanya dan paling benar dalam berargumen dan menyampaikan sesuatu. Akan tetapi, guru itu adalah sosok yang kemudian dapat menuntun, mengarahkan dan membimbing anak-anak agar nyaman dan bahagia dalam belajar, untuk menemukan dan menggali eksistensinya sebagai individu yang merdeka dalam belajar.
ELABORASI
1. Pemikiran yang harus ditanamkan adalah
● pemikiran pendidikan yang memerdekakan yang lahir dari pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan yang memerdekakan adalah pendidikan yang memerdekakan lahir dan batin yang berarti mandiri, berdiri sendiri dan tidak bergantung pada orang lain, serta sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga masyarakat agar dapat berpartisipasi dan berkontribusi di masyarakat.
● Pendidikan memerdekakan bertujuan belajar hidup mandiri dan merdeka dari tekanan agar bisa berkontribusi dalam masyarakat sesuai kodrat jati dirinya
● Bagian penting dari belajar adalah berkontribusi dan menghadirkan perubahan bagi sekitar untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang memerdekakan.
● Pendidikan memerdekakan bertujuan agar bisa membangun kemandirian dan kemerdekaan dari masyarakat di mana berada
● Menjadi manusia seutuhnya, maka harus beradapatasi dengan segala perubahan dan bisa menerapakan prinsip Ketuhanan, kemanusiaan, kesetaraan dan keadilan sosial dalam kehidupan sehari-hari.
2. Praktik-praktik pembelajaran yang bisa diterapkan adalah
1. melibatkan anak / murid dalam proses belajarnya, di mana siswa ikut menentukan tujuan belajar, cara belajar, cara evaluasi belajar sampai merefleksikan proses belajarnya.
2. Memberikan ruang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk bermain dan mengeksplor dunia sekitarnya dan dapat membuat keputusan sendiri.
3. Setiap siswa punya kurikulum sendiri
4. Tidak ada peraturan, tetapi yang ada adalah kesepakatan
5. Di sekolah itu yang adalah kesetaraan untuk semua
6. Pembelajaran berbasis riset
7. Membangun empati dengan dunia luar
8. Sekolah sebagai penghubung dan fasilitator
9. Praktik-praktik pembelajaran yang perlu dihilangkan adalah:
1. membelajarkan peserta didik sesuai dengan tuntutan kurikulum, sehingga peserta didik tidak bebas dan nyaman dalam mengembangkan dan menggali potensi diri yang dimilikinya.
2. pembelajaran tidak harus di ruang kelas, bawa anak ke alam bebas/ terbuka
3. Siswa dilibatkan dalam proses mengambil keputusan
4. Potensi yang bisa mendukung penerapan prinsip Pendidikan yang Memerdekakan adalah :
1. Sumber daya manusia di sekitar, dengan memberdayakan pengajar di sekitar dengan memanfaatkan warga yang memiliki wawasan tertentu
2. Alam / lingkungan sekitar (kolam ikan, kandang kambing, kebun) yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam pembelajaran
5. Tantangan yang dihadapi adalah :
1. Pemahaman tentang merdeka belajar yang belum diketahui orang banyak
2. awal pembelajaran siswa belum bisa mandiri, tidak berpikir kritis, tidak mampu menentukan tujuan belajar dan tidak mampu menyampaikan pendapat
3. tuntutan zaman yang begitu cepat
4. pemahaman masyarakan akan tujuan pendidikan
5. kemauan guru untuk keluar dari zona nyaman
6. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah :
1. berikan pemahaman kepada masyarakat akan tujuan pendidikan dan merdeka belajar
2. paksakan guru untuk berani keluar dari zona nyaman
3. ikuti perkembangan zaman