Gatanews.id, Jakarta | Dalam upaya mendukung program swasembada pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menerima audiensi dari Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, di Kantor Kementerian ATR/BPN.
Pertemuan yang berlangsung pada Kamis (23/1) ini membahas integrasi data pertanahan dan pertanian guna memaksimalkan pemanfaatan lahan.
Dalam diskusi tersebut, Kementerian ATR/BPN menawarkan peta tematik terkait pertanian sebagai solusi untuk mengoptimalkan perencanaan dan pengelolaan lahan pertanian.
Peta ini dapat digunakan Kementerian Pertanian untuk berbagai keperluan, seperti perencanaan distribusi pupuk, penentuan lahan produktif, hingga pengembangan program ketahanan pangan.
“Menyatukan data pertanahan dengan kebutuhan pertanian adalah langkah strategis untuk menciptakan efisiensi dan meningkatkan hasil produksi. Kami di Kementerian ATR/BPN siap mendukung penuh kebutuhan Kementerian Pertanian dalam hal ini,” ujar Nusron Wahid.
Mendukung Swasembada Pangan Nasional
Peta tematik yang dimiliki Kementerian ATR/BPN diharapkan menjadi dasar yang kuat untuk mendukung berbagai program Kementerian Pertanian, termasuk swasembada pangan. Melalui integrasi data, distribusi pupuk dan program peningkatan hasil panen dapat dilakukan lebih tepat sasaran.
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menyambut baik inisiatif ini dan menyebut kerja sama ini sebagai langkah besar dalam mendukung petani.
“Integrasi data ini memungkinkan kita memetakan lahan dengan lebih akurat, sehingga distribusi pupuk dan alat produksi pertanian dapat lebih efektif. Ini adalah bagian dari komitmen kita untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” ungkap Sudaryono.
Dukungan dari Pejabat Tinggi Kementerian ATR/BPN
Pertemuan ini turut dihadiri Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Ossy Dermawan, dan sejumlah pejabat tinggi lainnya, termasuk Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah, Asnaedi; Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang, Virgo Eresta Jaya; serta Kepala Pusat Data dan Informasi Pertanahan, Tata Ruang, dan Lahan Pangan Berkelanjutan, I Ketut Gede Ary Sucaya.
Virgo Eresta Jaya menambahkan bahwa teknologi pemetaan yang dimiliki Kementerian ATR/BPN mampu menyediakan data yang terintegrasi, sehingga pemanfaatannya dapat diperluas untuk kebutuhan sektor pertanian.
“Kami memiliki infrastruktur digital yang mumpuni untuk mendukung program ini. Integrasi data akan membuka peluang baru dalam tata kelola pertanian,” ujar Virgo.
Kolaborasi untuk Masa Depan Pertanian Indonesia
Integrasi data pertanahan dan pertanian ini tidak hanya ditujukan untuk mendukung program pemerintah saat ini, tetapi juga membangun fondasi yang kuat bagi masa depan pertanian Indonesia.
Dengan sinergi antara Kementerian ATR/BPN dan Kementerian Pertanian, potensi lahan yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Kerja sama ini diharapkan segera ditindaklanjuti dengan langkah konkret, seperti penyusunan roadmap integrasi data, pelatihan sumber daya manusia, serta pengembangan infrastruktur pendukung lainnya.
Kedua kementerian optimistis kolaborasi ini akan membawa dampak positif yang signifikan bagi petani dan masyarakat luas. (*)