Kisah Yudistira, Anak Penjual Daun Pandan Lulus jadi Bintara Polri

  • Bagikan

Gatanews.id, Lombok Barat | Sebanyak 129 peserta dinyatakan lulus seleksi penerimaan Bintara Polri Gelombang I Tahun Angkatan 2023, salah satunya bernama Dewa Made Yudistira. Saat ini Dewa tengah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Bintara Polri di Sekolah Polisi Negara (SPN) Belanting.

 

Sejak kecil, Yudistira memang sudah bercita-cita menjadi seorang polisi. Oleh karena itu, saat dibuka pendaftaran Polri dia mulai berlatih dan berusaha keras agar bisa lolos seleksi.

 

Meski Ia sadar bahwa keluarganya hidup sangat sederhana karena hanya seorang anak penjual daun Pandan, namun tekad dan semangat untuk menjadi Polisi tetap berkobar.

 

Usaha tidak mengkhianati hasil, Yudistira akhirnya dinyatakan lulus Bintara Polri dan segara mengikuti pendidikan di SPN Belanting, Kabupaten Lombok Timur.

 

Anak dari pasangan Dewa Ketut Gita dan Desak Komang Intan merupakan warga Desa Jagerage Indah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat ini mengaku mengikuti tes Polisi dua kali. Pada tahun 2022 dirinya mengikuti tes pertama dan dinyatakan gugur pada perengkingan.

 

Namun kegagalan tidak menyurut niatnya untuk menjadi Polisi. Ia juga ingin membahagiakan kedua orang tuanya yang merupakan semangat dan motivasi Yudistira untuk meraih cita-citnya tersebut.

 

Dengan tekad kuat, lima bulan sebelum mendaftar Gelombang I Tahun 2023 ia sudah mempersiapkan diri dengan penuh semangat, bukan hanya fisik yang ia latih, tetapi mental dan pengetahuannya pun ia persiapkan dengan menggunakan sarana apa adanya.

 

Cita-cita itupun berhasil diraihnya, ketika pada tes kedua di awal 2023 lalu ia dinyatakan salah satu dari 120 peserta yang lulus dan berhak mengikuti Pendidikan dan Latihan di SPN Belanting Polda NTB.

 

Memberikan kebahagian kepada kedua orang tua dan keluarga akhirnya terwujud. Ia ingat, apa yang dikatakan Bapaknya bahwa untuk menjadi seorang Polisi itu tidak perlu memakai uang, yang penting semangat dan kerja keras untuk mempersiapkan diri.

 

Kedua orang tua Yudistira saat ditemui sedang mempersiapkan daun pandan untuk dibawa kepasar pada esok harinya mengatakan, itu memang cita-citanya sejak kecil.

 

“Dari kecil bercita-cita menjadi Polisi, namun waktu itu ketakutan saya besar karena tidak memiliki biaya. Saya sadar betul pekerjaan saya hanya pencari Pandan membeli dan dijual lagi ke pasar dengan untung tak seberapa, tetapi hanya semangat dan dorongan yang mampu saya berikan,” ucap Dewa Ketut Gita, Rabu (15/02).

 

Mengetahui bahwa tes Polisi tidak dipungut biaya, Dewa Ketut Gita mendukung Yudistira meraih cita-citnya itu dan menyemangatinya mempersiapkan diri untuk mengikuti tes Polisi, hingga akhirnya Lulus.

 

“Saya sangat Bahagia mendengar pertama kali ia menyampaikan bahwa dirinya lulus masuk Polisi,” ucapnya sedih

 

Ibu dari Yudistira mengaku bangga dan bahagia. Ia tidak menyangka anaknya lulus polisi lantaran kehidupan keluarga yang pas-pasan.

 

“Saya hanya bisa bersyukur atas kelulusan anak saya. Awalnya tidak yakin ikut polisi bisa lulus tanpa Uang. Namun ini bukti nyata yang saya rasakan bahwa tidak perlu pake uang untuk menjadi polisi yang penting tekad harus kuat,” ucapnya.

 

Ia mengaku hanya bisa menangis ketika mendapat kabar bahwa putranya lulus menjadi Bintara Polri.

 

“Saya baru merasakan ternyata ini rasanya bahagia,” pungkasnya sambil mengusap air matanya. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *