SMAN 9 Mataram Sabet Juara Ajang Karate Bupati Cup III Lombok Tengah

  • Bagikan

Gatanews.id|Mataram – Enam siswa utusan SMAN 9 Mataram akhirnya menoreh prestasi, setelah berkompetisi pada event National Open Karate Championship Bupati Cup III Lombok Tengah, pekan kemarin.

Untuk diketahui, National Open Karate Championship Bupati Cup III Lombok Tengah ini terselenggara dari Tanggal 4-7. Diikuti oleh para atlet yang berasal dari NTB, Bali, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY). Kepala SMAN 9 Mataram, I Nengah Istiqomah mengaku bersyukur.

Karena dari total 2015 atlet yang menjadi peserta National Open Karate Championship Bupati Cup III, Keenam siswa yang diutus SMAN 9 Mataram, dapat berkompetisi dan menggondol juara.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur keenam siswa kami meraih juara di kompetisi ini,” ucap Istiqomah, sapaannya, saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (09/07).

Keenam siswa tersebut diantaranya I Putu Angga Wiryadinata yang meraih Juara I Festival Kumite dan Juara III Open Kumite Junior +76Kg Putra. Kemudian I Made Defan Nayandra yang berhasil meraih Juara 1 Festival Kumite -55Kg Putra Nasional.

Lanjut ke Lutfi Wardana saputra yang berhasil meraih Juara 1 Festival Kata SMA Putra, Muhammad Jovan Juara II Festival Kata SMA Putra, Fritzy Abie Suganda dengan Juara 2 Festival Kumite SMA Putra. Terakhir, I Gde Aditya Sentana Khumara yang berhasil Juara 2 Festival Kumite SMA Putra.

Ada tiga program inti Kurikulum Merdeka Belajar di SMAN 9 Mataram. Yaitu Intra Kurikuler, Co Kulikuler, dan Ekstra Kulikuler. Untuk siswa yang berprestasi akan masuk ke program ektra kulikuler. Para siswanya, kata Nengah, sangat aktif mengikuti program ektra Kulikuler.

“Program ektra kurikuler di sekolah kami ada 13. Beberapa ekstra kulikuler, yaitu PMR dan Karate mempersembahkan prestasi yang luar biasa,” ujarnya.

Selain karate, Keikutsertaan siswanya sekaligus para guru SMAN 9 Mataram pada sejumlah event kerap difasilitasi. Ia pun sering membekali siswa dengan pemahaman soal bagaimana memanajemen waktu belajar, dan waktu untuk melaksanakan program ekstra kulikuler.

Selain itu, ia tetap mengingatkan para siswa yang berprestasi, untuk lebih menghargai proses perjuangan dalam meraih penghargaan.

“Syukurnya siswa sekaligus guru kerap mengantongi penghargaan. Seperti Pramuka dan Paskibraka. Sebenarnya prestasi-prestasi itu reward, yang paling saya tekankan itu prosesnya. Alhamdulillah mereka sering mendapat juara dan mereka puas,” jelasnya. (red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *