80 Peserta Perwakilan Dari 4 Gampong Di Banda Aceh Ikut Simulasi Gempa dan Tsunami, 

  • Bagikan

hGATANEWS.ID, BANDA ACEH – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), laksanakan simulasi gempa dan tsunami sebagai penutup kegiatan jambore keluarga tangguh bencana, Rabu (16/11).

Kegiatan jambore keluarga tangguh bencana, berlangsung selama 3 hari sejak 14 – 16 November 2022.

Narasumber Simulasi Gempa dan Tsunami pada Jambore Tangguh Bencana, Fazli dan Ihwan Julmi, sejak kemarin siang, melakukan pembelahan standar operasional prosedur kedaruratan bencana gempa dan tsunami.

Dilanjutkan penyusunan struktur tim siaga bencana gampong.

Sejak pagi tadi, walau cuaca Banda Aceh hujan deras, namun pelaksanaan geladi, dikanjutkan simulasi gempa dan tsunami tetap berjalan sesuai dengan rencana.

80 orang peserta perwakilan dari 4 Gampong di Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh, yaitu Alue Naga, Deah Raya, Tibang dan Jeulingke, sangat antusias mengikuti geladi dan simulasi yang dipandu oleh Fazli, Ihwan Julmi dan Arianto Narsum dari FPRB Aceh.

Tim Siaga Bencana Gampong, juga dibekali komunikasi darurat menggunakan alat komunikasi darurat seperti handy talky (HT) oleh Ihwan Julmi, Instruktur Simulasi dari BPBA, yang pernah mengikuti pelatihan mobil komunikasi satelit dan pelatihan pembangunan sistem komunikasi darurat di wilayah rawan bencana tsunami dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Simulasi gempa dan tsunami yang dilaksanakan pada Jambore keluarga tangguh bencana, dengan skenario akibat terjadi gempa berkekuatan, Mag. 7.6 sehingga pihak BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk Kota Banda Aceh.

Tim Siaga Bencana Gampong yang telah terbentuk, berdasarkan skenario menjalankan perannya masing-masing untuk menyelamatkan warga Gampong.

Perwakilan masyarakat dari 4 Gampong, mengikuti instruksi dari Tim Siaga Bencana Gampong, diawali saat merespon kejadian gempa bumi, kemudian evakuasi ke titik kumpul, melalukan pencarian dan pertolongan korban cedera, selanjutnya karena gempa berpotensi tsunami.

Kepala Gampong atau Keuchik, memberikan perintah untuk mengevakuasi masyarakat setelah menerima laporan dari Ketua Tim Siaga Bencana Gampong bahwa gempa yang terjadi tadi berpotensi tsumani, menurut BMKG.

Setelah semua warga berhasil dievakuasi ke Tempat Evakuasi Sementara (TES), masyarakat berikan logistik dan ditenangkan dari panik/shock akibat gempa bumi.

Setelah seluruh prosedur tetap kedaruratan selesai dilaksanakan, simulasi gempa dan tsunami dianggap selesai, selanjutnya, dilakukan evaluasi dipimpin oleh Fazli, SKM, M.Kes, Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBA yang juga Instruktur dan pernah mengikuti Master of Traner yang pernah mengikuti Pelatihan

_Incident Command System_ dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Kedua Narasumber dari BPBA tersebut di atas, masing-masing merupakan pemegang sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Profesi Penanggulangan Bencana.(Riski M)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *