Banda Aceh – Gatanews.id l Sudah hampir 2 tahun pandemi COVID-19 melanda hampir seluruh bagian dunia, termasuk di negara kita ini, Indonesia. Kehadiran pandemi ini yang tidak terduga dan berkepanjangan, telah meruntuhkan banyak sektor, seperti ekonomi, pariwisata, perhotelan, dan bisnis-bisnis lain. Pemerintah pun menggandalkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), untuk membangkitkan dan memulihkan negeri ini dari pandemi.
Pandemi Covid-19 ini juga telah memberikan dampak yang luar biasa pada dunia, tak terkecuali di bidang pendidikan. Proses belajar mengajar terkendala baik bagi mahsiswa maupun pendidik mulai dari terbatasnya infrastruktur, keterbatasan gawai serta tantangan psikologis yang dapat melanda mahasiswa, pendidik maupun juga orang tua di masa pandemi.
Mahasiswa Uin Ar-raniry Farid Agustira, Dunia pendidikan tidak hanya menghadapi tantangan dalam hal teknologi tetapi juga bagaimana caranya agar kegiatan belajar mengajar dapat tetap berjalan serta tetap menjaga protokol kesehatan.
Pembelajaran daring atau online merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi pembelajaran dilakukan melalui jaringan internet. Hal ini merupakan tantangan besar bagi seorang guru, karena dalam kondisi seperti ini guru pun dituntut untuk bisa mengelolah, mendesain media pembelajaran (media online) sedemikian rupa guna untuk mencapai tujuan pembelajaran dan untuk mencegah atau mengantisipasi kebosanan siswa dalam pembelajaran model daring tersebut.
Sudah banyak informasi-informasi mengenai akan dilaksanakan perkuliahan secara tetap muka kembali, tetapi hanya sebatas kabar angina doang. Sedangkan tindak lanjut nya selalu tidak berjalan dengan baik, sampai kapan mahasiswa menunggu perkuliahan normal kembali, Farid Agustira.
Panduan tersebut dikeluarkan melalui Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Tahun Akademik 2021/2022. Kemdikbudristek menegaskan, PTM Terbatas yang akan dibuka perguruan tinggi wajib menerapkan protokol kesehatan ketat. Selain itu, perguruan tinggi juga harus tetap menyediakan pembelajaran daring.
Bagi perguruan tinggi yang akan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka, baik perkuliahan, praktikum, studio, praktik lapangan, maupun bentuk pembelajaran lainnya, harus memenuhi ketentuan sebagai berikut.
Dikarenakan ada jurusan tidak bisa dilakukan pembelajaran secara daring, seperti pratikum laboratorium. Universitas bias menjalankan perkuliahan offline kembali dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Beberapa di antaranya seperti penggunaan masker, penyediaan hand sanitizer dan tempat cuci tangan, bilik disinfektan, pengukuran suhu, hingga dokter yang selalu stand by di gedung kampus,” ungkap Farid Agustira.(M)