Mataram-Gatanews.id, Dewan Pelaksana (DP) Geopark Tambora kembali menggelar webinar Ngopi (Ngobrol Pintar) Tambora. Pada session ke tiga ini mengambil tema “Pemantauan Pengunjung Wisata Berbasis Online, Menuju Digitalisasi Data Pariwisata di Pulau Sumbawa”. Kegiatan melalui aplikasi zoom tersebut menampilkan empat nara sumber baik dari Kementrian LHK RI, Pemprov NTB, Pemkab Dompu, maupun dari Pihak DP Geopark Tambora sendiri. Acara yang dihadiri puluhan peserta dari berbagai kalangan tersebut digelar pada Jum’at (10/09/2021) dari pukul 20.00-22.30 Wita.
General Manager DP Geopark Tambora, Ir. Hadi Santoso, ST, MM, IPM sebagai penyelenggara webinar, menyampaikan bahwa penting sekali untuk menampilkan data wisatawan yang berkunjung ((traffic) pada setiap destiniasi wisata (Geosite) yang masuk dalam wilayah Geopark Tambora, Pulau Sumbawa, NTB. Dan dalam rangka meningkatkan validitas, kemudahan, efisiensi-efektivitas pendataan dan pemantauan maka pemanfaatan teknologi informasi/digitalisasi menjadi keniscayaan.
“Sehingga memudahkan dalam melakukan pemetaan potensi wisata. Pada gilirannya memudahkan penentuan kebijakan yang tepat dalam pengembangan destinasi wisata yang ada. Berbasis data, karena wilayah Geopark Tambora yang terdiri dari 34 Geosite yang membentang dari ujung timur Kab Bima hingga KSB telah mendapat perhatian Pemerintah Pusat, pasca pengajuan proposal pengembangan diajukan oleh Dewan Pelaksana melalui Gubernur NTB, Pak Dr. H. Zulkieflimansyah, pada bulan Juni 2021 lalu,”
Gayung bersambut, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kementrian LHK RI, Joko Iswanto, SP, MH, sebagai pemateri menyampaikan dukungannya dalam digitalisasi data pengunjung.
“Saya baru enam minggu bertugas di NTB. Dan sudah beberapa kali ketemu Pak Hadi, GM Geopark Tambora. Bahkan telah sama-sama turun mengecek beberapa kawasan termasuk Pulau Satonda, yang merupakan salah satu dari 18 Kawasan Konservasi di bawah BKSDA NTB. Kami menyambut baik dan mendukung penuh rencana digitalisasi data pengunjung wisata ini. Dan saya siap menerima berkolaborasi dengan para pihak yang berkompeten dalam pengelolaan kawasan konsrvasi,” ujar Joko Iswanto.
Hal senada diungkapkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dompu, H. Khairul Insyan, SE, MM, mengingat di Kabupaten Dompu telah ditetapkan sebanyak 37 desa wisata oleh Bupati Dompu. Dan pihaknya mengakui selama ini masih manual dalam melakukan pendataan wisatawan tertuama wisatan mancanegara dengan mengandalakan data dari Kantor Imigrasi.
“Kami dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Dompu, mendukung DP Geopark Tambora untuk memfasiltasi aplikasi digital dalam mendata wisatawan. Bahkan, dalam waktu dekat saya akan mengundang semua pihak untuk melakukan round table (rapat), agar kita bisa lebih bisa berkolaborasi dengan semua pihak termasuk BKSDA, Balai Taman Nasional Tambora, Pemprov NTB, DP Geopark Tambora, dll,” kata Khairul
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan TIK, Yasrul, S.Kom, M.Eng, mewakili Kepala Dinas Kominfotik NTB, menyampaikan siap mendukung sesuai tupoksi Dinas Kominfotik. Menurut Alumnus Pasca Sarjana UGM ini, bahwa pada prinsipnya aplikasi pendataan online gampang dibuat. Namun gampang pula ditinggalkan, sehingga Yasrul mengingatkan agar ada tim yang ditunjuk untuk melakukan operasional dan maintenance kedepannya.
“Dan perlu dilakukan kajian teknis secara mendalam, sebelum akhirnya dilakukan pembangunan atau pengembangan aplikasi. Termasuk proses layanan baik perangkat maupun infrastrukturnya harus benar-benar diperhatikan,” jelas Yasrul.
Sementara dalam session diskusi yang berlangsung semangat, semua peserta mendukung rencana penerepan aplikasi digital, dan memberikan masukan-masukan penting. Antara lain dari Peneliti senior pariwisata, Adi Hidayat Argubi, S.Sos, SST.Par, M.Si, Rifaid Tambora, Wawan Genpi Bima-Dompu, dll.