Gedung Seni dan Budaya di Narmada Dinilai Tepat Dijadikan Salah Satu Rumah Isoman di Lobar

  • Bagikan

Lombok Barat, NTB – Tiga Pilar Lombok Barat, diantaranya Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, Komandan Kodim (Dandim) 1606/Mataram Kolonel Arm. Gunawan, Kapolres Lobar AKBP Bagus S. Wibowo, SIK meninjau salah satu Posko Isolasi Mandiri (Isoman) Terpadu yang di siapkan di Kecamatan Narmada.

 

Gedung Seni dan Budaya Lobar yang terletak di Jl. Suranadi, Lembuak, Narmada, Lobar,menjadi salah satu Rumah Isoman di Lombok Barat, Sabtu (7/8/2021).

 

Bupati Lobar dalam keterangannya menjelaskan, Rumah Isoman yang saat ini memiliki enam tempat tidur, diperuntukan kepada Masyarakat yang terkonfirmasi positif dengan gejala ringan dan yang tanpa gejala.

 

Bupati berharap kepada Camat, Kepala Desa sampai Kepala Dusun serta Kepala Puskesmas untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap penyebaran COVID-19.

 

“Dengan tetap mematuhi protokol Kesehatan, 5M (mencuci tangan,memakai masker, menjaga jarak,mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan),” Harapnya.

 

Sementara itu, Riry Prihasti selaku Tim Tracer Kecamatan Narmada mengatakan, untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 ini, peran Tim Tracer di masing-masing desa sangat menentukan.

 

Dimana, jika ada warga masayarakat yang sudah terkonfirmasi positif maka Tim Tracer wajib melakukan Tracing Kontak (menemukan) orang-orang yang pernah kontak dengannya dalam seminggu terahir.

 

“Target Tracing kontak untuk satu orang kasus positif adalah lebih dari 15 orang, lalu dilakukan testing terhadap sasaran kontak tracing tersebut untuk mengetahui sudah terpapar atau tidaknya COVID-19,” ujarnya.

 

Jika ada yang terkonfirmasi positif namun tidak bergejala atau mengalami gejala ringan, maka harus melakukan isolasi selama 14 hari di Rumah Isoman Terpadu tersebut.

 

“Sehingga mengurangi  rsiko penularan kembali ke keluarga maupun tetangga dan orang lain,” katanya.

 

Kepala Puskesmas Suranadi Billia Milkan menerangkan bahwa, “Tempat Isoman Terpadu ini juga untuk  memudahkan tim tracer dalam melakukan pendataan dalam tracing kontak,” terangnya.

 

Kata dia, ini semua dilakukan untuk dapat menekan klatser keluraga, dimana banyak keluarga yang baru menyadiri bahwa dirinya terpapar COVID-19.

 

“Dengan begitu kita bisa bekerja dengan cepat dan tepat, harapan kita adalah semoga semua masyarakat mau di isolasi di tempat yang tepat dan terkontrol seperti di Rumah Isoman Terpadu Gedung Seni dan Budaya ini.” Terangnya.

 

Dandim 1606/Mataram Kolonel Arm. Gunawan dalam pemantauan tersebut berharap, semua tempat Isolasi Terpadu yang ada di wilayah Lobar harus seperti ini, dimana antara laki-laki dan perempuan terpisah.

 

“Terimkasih juga kepada Pemerintah Daerah Lobar dan Khususnya kecamatan Narmada sudah dengan cepat merespon dalam penyediaan Rumah-rumah Isoman terpadu,” ucapnya.

 

Dandim 1606 Mataram juga menghimbau kepada semua masyarakat, dalam mengambil peran dan andil dalam melawan COVID-19 ini, dilakukan secara bergotong royong.

 

“Mensupport secara psikologis kepada masyarakat dan keluarga yang terkonfirmasi untuk tidak saling menguculikan satu sama lain,” ajaknya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *